Smart Grid Implementations in Industry

WINTEQ
(forum expert PT AOP winteq dalam rangka memperingati hari energi sedunia)

Dalam rangka hari energi sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 oktober, PT AOP winteq menyelenggarakan forum sharing untuk expert/specialist dengan tema penerapan teknologi smart grid di dunia industri. Pembicara dalam forum tersebut Bapak Ir Djoko Subagio MT MSc dari Laboratorium Otomasi Industri Politeknik Manufaktur Astra.

Dalam forum tersebut yang dibuka oleh Bapak Reiza Treistanto Chief Operation and officer (COO) PT AOP Winteq dan direktur PT Velasto Indonesia Cikarang Plant, dijelaskan bahwa forum yang sudah berjalan 3 tahun selalu mengangkat tema terkini sebagai bagian dari pengayaan pengetahuan engineer-engineer di PT Winteq AOP. Sebagai wadah shaaring knowledge forum ini dianggap efektif untuk membangkitkan semangat belajar dari engineer dan membantu para engineer menemukan solusi untuk masalah-masalah teknis yang dihadapi dalam pekerjaannya.

Untuk mengimplementasikan teknologi smart grid di industri diperlukan pengetahuan mengenai smart grid yang didefiniskan sebagai jaringan listrik masa depan. Smart manufacturing adalah langkah awal untuk menerapkan smart grid di Industri yaitu membuat system di semua lini terintegrasi dalam satu system. Dengan kemajuan teknologi ICT berdampak pada penerapan IOT. Seperti kita ketahui sekarang ini PLC, actuator dan sensor-sensor sudah diisyarakan mempunya IP tersendiri sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh. PLC networking, smart sensor dan smart equipment menjadi ujung tombak terintegrasinya mesin-mesin dan sarana dan prasarana di Industri.

Lebih lanjut narasumber menjelaskan langkang-langkah awal untuk menerapkan smart manufacturing yaitu :
1. Smart metering
2. Automated equipment : HVAC and lighting
3. Automated machine
4. Energy Management System
5. Renewable energy generation : PV and wind turbine

Langkah-langkah tersebut diatas dapat mengurangi pemakaian energi listrik di Industri dan sekaligus sentralisasi jaringan sehingga apabila regulasi pemerintah Indonesia tentang smart grid sudah ada industry sudah mempersiapkan diri lebih awal.

Terlepas dari konsep smart grid yang tujuannya mengurangi pemakaian enargi listrik, meningkatkan pembangkitan enargi terbarukan dan mengurangi emisi CO2, smart metering bisa digunakan untuk sarana memonitor pemakaian energi di industry sekaligus dapat digunakan untuk mengefisienkan pemakaian energi. Narasumber yang pernah magang di Converteam (yang sekarang diakuisisi GE Energy) Paris Peancis ini menegaskan HVAC industry-industri di Indonesia masih mendominasi pemakaian enargi listrik di perusahaan, maka dianjurkan membuat system yang terintegrasi dan otomatis sehingga enargi listrik tidak digunakan secara berlebihan.

Di dalam forum yang dimoderatori Bapak Ayyasy Azzurqi ( Ketua komite specialist track PT AOP Winteq) terasa hangat dengan sesi tanya jawab dari peserta yang menanyakan hal-hal teoritis mengenai smart metering dan penerapannya di bagian masing-masing. Pada akhir sesi narasumber menjelaskan bahwa penerapan EMS (energy management system) dan pembangunan sumber energi listrik baru seperti solarcell (PV) menjadi kunci dari keberhasilan penerapan smart manufacting di Industri. Akan tetapi semua tidak berjalan efektif kalau tidak didukung oleh jaringan internet yang mewadahi.

(Tim Laboratorium Automation Polman Astra)