Bagaimana Melakukan Penelitian (studi kasus Cina dalam menghadapi virus 2019-nCoV Corona Wuhan)

Selama hampir 2 bulan Virus Sars-nCoV ( Corona virus atau Corona Wuhan) menyebar dan menyerang sistem pernafasan pada manusia di Wuhan, China. Epidemi ini menyebar dengan sangat cepat hingga keseluruh daerah dataran China bahkan beberapa negara yang berinteraksi dengan China telah terjangkit. Epidemi yang mulai terjadi di 12 Desember 2019 menyebabkan lebih dari 2050 penderita terjangkit dan ada 59 korban meninggal (data 26 Januari 2020). Dunia seakan-akan bingung dan cemas dengan cepatnya penyebaran virus, karena hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan. Beberapa negara melakukan langkah pencegahan dengan membatasi kontak dengan warga China atau warga yang berpergian ke daratan China.

Kondisi yang menyebabkan kehebohan tingkat internasional ini sangat menyita perhatian pemerintah China, selain pola penanganan China dalam menghadapi wabah yang cukup baik, inisiasi pemerintah membangun Rumah Sakit Terisolasi untuk virus Corona dalam waktu hitungan 10 hari yang viral di media internet, juga ada cerita sedikit terkait tim peneliti yang berjibaku siang malam untuk mencari jawaban terkait virus Corona.

Sebuah paper yg menunjukkan kasus bagaimana tim peneliti pemerintah China dalam melakukan penelitian disaat ‘under pressure’, yaitu serangan wabah virus Corona. Jurnal publikasi Nature dengan judul “A pneumonia outbreak associated with a new coronavirus of probable bat origin” dengan penulis Peng Zhou dkk telah dipublikasi pada tanggal 3 Februari 2020. Link jurnal terkait VIRUS CORONA 2019-nCoV dapat dilihat pada link dibawah ini.

link

Kronologi penelitian yang dimulai 20 Desember 2019 dimana virus ditemukan, 1 bulan kemudian berbagai proses extract DNA dilakukan untuk mengidentifikasi asal virus dari sample beberapa korban, proses analisis dari test-test yang telah dilakukan, proses penulis artikel dikebut dalam 1 bulan (20 Januari), serta melalui proses peer review yang melelahkan dalam 2 minggu yang akhirnya hasil penelitian dipublikasikan. Pada tanggal 3 Februari 2020 artikel yang ditulis oleh 3 orang peneliti : Peng Zhou, Xing-Lou Yang, Xian-Guang Wang diterima di Journal Nature yang merupakan journal diakui dan dihormati kalangan scientis. Perjalanan penelitian yang sangat singkat dan kerja keras merupakan buah kerja tim penelitian dari CAS Key Laboratory of Special Pathogens, di Wuhan Institute of Virology, Wuhan, RRC, terbayar sudah untuk memberikan ‘jawaban awal’ terkait perkembangan virus Corona. Selama wabah terjadi, laboratorium ini menjadi sasaran berita HOAX yang beredar di netizen bahwa
China mengembangkan Senjata biologis (bioweapon) dengan menyebar virus Corona. Ditengah bombardier dan pemberitaan negatif seluruh dunia terkait virus Corona, para peneliti tetap fokus untuk mencari jawaban, melalui penelitian secara terstruktur akhirnya disimpulkan bahwa penyebaran virus 2019-nCoV mempunyai kemiripan 96% dari virus yang terdapat pada kelelawar. Sampai paper ini terbit, perdebatan terkait bioweapon masih tetap hangat.

Insight untuk sivitas akademika Polman Astra
Dengan ada paper ini , bisa menjadi inspirasi bagi sivitas akademika Polman Astra bahwa kekuatan riset harus didorong dengan semangat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, beberapa insight yang mungkin bisa mendorong semangat meneliti sivitas akademika Polman Astra :

  1. Keinginan untuk problem solving (menyelesaikan masalah) dan tekad yang kuat bahwa permasalahan bisa diselesaikan dengan kerja keras dan riset yang terstruktur.
  2. Perlu kerja keras dalam menghabiskan berjam-jam penelitian yg melibatkan kolaborasi tim yg berpacu dengan waktu untuk bisa berkontribusi bagi negaranya saat wabah menyebar. Kecepatan dari keluarnya Inovasi menyebabkan hasil penelitian berimpak tinggi dalam menyelesaikan masalah yang ada.
  3. Fokus dengan apa yg dikerjakan, CAS Key Laboratory of Special Pathogens tetap fokus dengan pekerjaan meski dunia menghakimi sebagai laboratorium penghasil senjata biologi dan memberikan komentar negatif. Para peneliti tetap bekerja dengan semangat tinggi agar bisa mampu memetakan peta DNA dari virus Corona ini.
  4. Hasil paper ini memang belum menyelesaikan masalah, bagaimana menemukan obat bagi korban yang terserang virus Corona (obat) maupun vaksinasi untuk pencegahan. Tapi dengan adanya tulisan jurnal ini, dunia diberi ‘kunci‘ untuk ikut mengeksplorasi dan sama2 bersinergi menemukan obat agar wabah Corona bisa ditanggulangi.

Semoga tulisan diatas bisa menginspirasi teman2 Polman Astra, sekecil apa pun peneliti teman2 di Polman Astra, dengan sikap positif, kerja keras dan dengan fokus tujuan bermanfaat bagi Bangsa dan Negara Indonesia, hal ini pasti memberikan dampak.

Nb. Penulis juga menyertakan dokumen bagaimana menghindar serangan virus Corona, silahkan klik tombol download di bawah ini.

Harki Apri Yanto
LP3T
Polman Astra